MARIO MAURER
MARIO MAURER dalam film “Crazy Little Thing Called Love”
Title: First
Love (Crazy Little Thing Called Love)
AKA: Sing Lek Lek Thee Riak Wa ΓΓ鼪 Ruk
Year : 2010
Genre: Romance / Comedy
Director : Putthiphong Promsakha na Sakon Nakhon and Wasin Pokpong
Country: Thailand
Audio: Thai
Subtitle: none
Starring :
Mario Muarer, Pimchanok Luewisedpaiboon, Tukkie
AKA: Sing Lek Lek Thee Riak Wa ΓΓ鼪 Ruk
Year : 2010
Genre: Romance / Comedy
Director : Putthiphong Promsakha na Sakon Nakhon and Wasin Pokpong
Country: Thailand
Audio: Thai
Subtitle: none
Starring :
Mario Muarer, Pimchanok Luewisedpaiboon, Tukkie
...based on
true story of everyone...
Film komedi romantis ini bercerita tentang seorang gadis bernama Nam
(Pimchanok Lerwisetpibol), seorang siswi SMP berusia 14 tahun. Kulitnya hitam,
berkaca mata, potongan rambutnya sama sekali nggak modis, gaya berpakaiannya
'gak banget', dan dia juga tidak berprestasi di sekolah. Nam berteman dengan
tiga orang temannya yang nasibnya juga sama seperti dirinya, anak-anak yang
tidak tergolong cantik dan tidak memiliki prestasi.
Diam-diam ternyata Nam, si itik buruk rupa, jatuh cinta pada Shone (Mario
Maurer), seniornya di SMU. Shone adalah siswa tampan yang sangat terkenal di
sekolah. Shone memiliki bakat fotografi dan masuk tim inti di klub sepak bola
sekolah. Dengan keadaan itu, maka akan sangat sulit bagi Nam untuk mendapatkan
cinta Shone. Hal tersebut diketahui oleh ketiga teman Nam. Mereka bertiga
-dengan berbagai tingkah konyol mereka- berusaha untuk membantu Nam agar
berhasil menarik perhatian Shone.
Nam, dengan dibantu oleh ketiga temannya berusaha keras untuk memperoleh
perhatian Shone, mulai dari berusaha untuk mengubah penampilannya, menjalani
peran sebagai Snow White di drama sekolah, hingga menjadi mayoret. Nam juga
berusaha meningkatkan prestasinya hingga menjadi juara pertama di sekolah, tapi
sepertinya Shone tidak jua merespon segala usaha yang dilakukan oleh Nam. Yang
membuat Nam terkejut adalah justru teman karib Shone-lah yang jatuh cinta pada
Nam. Nam semakin putus asa ketika sadar bahwa dia juga semakin jauh dari ketiga
temannya yang selalu bersamanya. Nah gimana kelanjutannya ya? Silakan tonton
sendiri film yang sangat manis dan simple ini ya...
Kalau boleh saya bilang, cerita film Crazy Little Thing Called Love ini
merupakan versi lain dari Bangkok Traffic Love Story (BTLS). Kalau BTLS
bercerita tentang perjuangan cinta orang dewasa, nah... kalau Crazy Little
Thing Called Love ini bercerita tentang perjuangan cinta para ABG. Tentu
keduanya memiliki keunikan yang berbeda, tapi sama-sama mengena dan juga
sama-sama film yang manis. Seperti BTLS, film Crazy Little Thing Called Love
ini juga sangat konyol, beberapa kali saya dibuat terpingkal-pingkal dengan
tingkah bodoh para pemainnya. Bahkan Mario Maurer, si cowok cool itu, beberapa
kali membuat saya tertawa dengan tingkah-tingkah konyolnya. Namun, di
akhir-akhir cerita, kita akan dibawanya terharu.
Sayangnya, eksekusi film Crazy Little Thing Called Love ini sedikit kurang
rapi. Ehm, kalau boleh saya bandingkan (lagi-lagi) dengan Bangkok Traffic Love
Story, film BTLS eksekusi ceritanya lebih rapi sehingga penonton disuguhi
cerita yang sudah dipersiapkan dengan berjalan mulus TANPA harus berkata
'hah... kok tiba-tiba gini!'. Kalau di film Crazy Little Thing Called Love ini,
eksekusi ceritanya kurang rapi. Saya agak kaget dengan beberapa scene di 40%
bagian akhir dari cerita ini yang bikin saya berkata 'Hah, kok tiba-tiba
gini???' dst deh. Yup, endingnya berasa agak aneh aja, tapi saya tetep suka
dengan pengalaman-pengalaman manis ala ABG yang ditampilkan film ini. Salut
juga buat tukang make-up film ini... yang bisa ngebikin muka para aktor dan
aktris film ini berubah drastis sesuai dengan keperluan cerita film ini.
Ini adalah film Thailand kedua yang saya tonton setelah BTLS. Ternyata film
ini sangat manis dan cukup menghibur. Dan emang bener banget klo film ini
...based on true story of everyone... Kalau kalian menonton film ini mungkin
sebagian besar kalian akan berkata 'ini film gue banget deh...'
Yap, film ini emang bercerita tentang pengalaman konyol para ABG seperti
pura-pura ijin ke toilet hanya untuk melihat sang pujaan hati di kelasnya,
menyimpan barang-barang yang berhubungan dengannya, deg-degan ketika berpapasan
dengannya, mencuri pandang darinya, dll. Ehm... pokoknya banyak scene-scene
manis yang mengingatkan pada pengalaman masa ABG.
Salut banget deh sama para sineas Thailand, mereka selalu berhasil membuat
film yang terasa sangat nyata dan bisa langsung dirasakan oleh para penonton seperti
jika para penonton tersebut adalah pelaku di film itu (setidaknya hal itu saya
lihat di Crazy Little Thing Called Love dan di BTLS).
Akhirnya... selamat menonton ya, dan jangan keseringan senyum-senyum
sendiri lho klo lagi nonton film ini. Dua kemungkinan alasan klo kalian emang
pada senyum-senyum sendiri, pertama... senyum-senyum karena ada Mario Maurer
yang cute banget, kedua... senyum-senyum karena ngerasa bahwa beberapa adegan
di film ini emang bener-bener kisah nyata masa ABG kalian :)
0 komentar:
Posting Komentar